SimetrisNews.

SimetrisNews.

SimetrisNews - Situs Berita Terpercaya dan Terupdate di Indonesia. platform berita yang menyajikan informasi terkini dan terpercaya dari berbagai bidang, termasuk politik, ekonomi, teknologi, kesehatan, dan gaya hidup.

Sulit Dapat Modal, Peternak Sapi Perah Mengeluh

Sulit Dapat Modal, Peternak Sapi Perah Mengeluh

Peternak Sapi Perah (Foto: Antara)

SimetrisNews - Peternak mengeluhkan sulit mendapat modal atau pembiayaan untuk melakukan impor sapi perah. Kesulitan ini didapat karena pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang belum kunjung cair.

Kesulitan ini menjadi salah satu penyebab realisasi impor sapi perah masih minim. Target tahun ini dicanangkan dapat memasukan sapi impor 250 ribu ekor.

Merespon hal tersebut, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menjelasan, soal pembiayaan bukan tugas Kementerian Pertanian untuk memonitor sampai sana. Tugasnya memberikan kemudahan dari sisi kebijakan untuk kemudahan invesasi.

"Gini, kan kita ini kan, pemerintahan ini kan policymaker kan ya. Kita kan membuat semacam policy atau aturan atau kebijakan yang kita buat mempermudah bagi siapa pun untuk bisa mendatangkan sapi hidup ke Indonesia," kata dia ditemui di Kementerian Pertanian, Selasa (17/6/2025).

Sudaryono mengatakan membebaskan asal modal yang akan digunakan investor, termasuk peternak. Ia meyakini jika menggunakan KUR, peternak bisa dapat modal yang cukup dengan bunga yang rendah.

"Jadi intinya kalau kita itu dengan uang apapun ya. Kalau investor kan dengan uang dia gitu, apakah dengan banknya dia, dengan platform punyanya dia, dia datangkan sapi hidup ke Indonesia. Nah, kalau petani lokal kan kita ada fasilitas KUR sampai Rp 500 juta ya, dengan bunga kalau tidak salah kan juga relatif lebih rendah, nah itu bisa dipakai," jelasnya.

Ia pun akan melakukan pengecekan peternakan mana yang mengalami kesulitan untuk merealisasikan impor sapi perahnya. Namun, dia kembali memastikan Kementerian Pertanian tidak bisa mengintervensi perbankan untuk mencairkan pembiayaan.

"Nanti kita bisa cek lah, kira-kira itu peternakan rakyatnya di mana yang ada kesulitan, kita cek dulu masalahnya ada di mana. Tapi yang jelas kan kita tidak bisa mengintervensi bank atau kita bilang, bank akan kita yang jamin. Kan nggak bisa. Kita tidak pada porsinya melakukan itu," terangnya.

Sudaryono meyakini, Presiden Prabowo Subianto dalam sejumlah kesempatan meminta agar pengajuan KUR tidak dipersulit.

"Yang jelas sih pemerintahan pak Presiden Prabowo, sudah memerintahkan ke semua bank Himbaran, untuk KUR itu tidak terlalu dipersulit, selama prosesnya, selama syaratnya terpenuhi kan saya kira gak ada masalah ya," pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Peternak Sapi Perah Indonesia (APSPI), Agus Warsito mengungkapkan salah satu kendala mereka belum merealisasikan impor sapi karena pengadaan pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang belum kunjung cair. Padahal, peternak rakyat telah mengantongi izin impor sapi perahnya, namun terkendala pembiayaan.

"Tapi saya melihat yang per sampai hari ini, yang antusias disambut oleh masyarakat lewat pembiayaan KUR ini kayak belum ada yang jalan. Perbankan ini tidak satset gitu ya," katanya.

Agus mengatakan untuk realisasi sebanyak 9.000 ekor sapi perah impor yang masuk, menurutnya baru berasal dari pengusaha besar. Karena berdasarkan laporannya, untuk koperasi atau peternak rakyat belum sama sekali melakukan importasi.

"Kalau yang sekarang sudah tembus di angka 9 ribu (ekor), itu lebih pengadaannya dibiayai oleh pelaku-pelaku usaha, oleh pabrik, oleh farm-farm yang besar-besar gitu," ucapnya.