SimetrisNews - Harga saham berjangka Amerika Serikat (AS) merosot, dan harga minyak merangkak naik hari ini, Rabu (18/6/2025). Kondisi ini terjadi menyusul seruan Presiden AS Donald Trump yang meminta warga Iran mengungsi dari Teheran di tengah ketegangan perang dengan Israel.
Mengutip laporan Reuters, pasar dilanda kegelisahan setelah Trump meminta Dewan Keamanan Nasional AS bersiap saat ia mempersingkat kunjungan pada pertemuan tingkat tinggi G7 di Kanada.
Adapun perkembangan konflik antara Israel dan Iran memicu gelombang pergerakan risk-off pada perdagangan awal di bursa Asia. Sementara kontrak berjangka S&P 500 turun 0,46%, kontrak berjangka Eropa merosot 0,69%, sementara harga minyak mentah sempat melonjak lebih dari 2%.
"Kecurigaannya adalah bahwa kita akan melihat AS memulai semacam tindakan militer di Iran dan sekarang kita melihat adanya penghindaran risiko karena hal itu membawa elemen ketidakpastian lain ke pasar," kata analis pasar IG, Tony Sycamore, dikutip dari Reuters, Rabu (17/6).
Pada Senin (16/6), Wall Street ditutup lebih tinggi setelah sejumlah sumber Reuters menyebutkan Iran tengah mengupayakan gencatan senjata dengan Israel yang dimediasi oleh Trump. Hal ini juga mendinginkan kenaikan harga minyak mentah sebelumnya.
Namun, aksi saling serang Iran-Israel terus meningkat pada hari Senin, ditandai dengan rencana Israel yang membidik lembaga penyiaran negara Iran dan fasilitas pengayaan uranium.
Meningkatnya ketidakpastian dan situasi di Timur Tengah juga mendorong investor beralih ke aset safe haven seperti emas, yang tercatat naik 0,5%.
Sementara itu, kenaikan obligasi pemerintah AS mendorong imbal hasil lebih rendah di seluruh kurva, dengan imbal hasil obligasi acuan 10 tahun turun sekitar 2 basis poin menjadi 4,43%.
Sementara untuk dolar AS, menguat terhadap euro, yen dan poundsterling, mengulangi perannya sebagai aset yang aman meskipun bergerak dalam kisaran yang lebih ketat.